Reuni

Terlalu formal ya kedengarannya. Tapi apa lagi yang bisa disebutkan dari pertemuan dengan teman lama ketika liburan?

Mereka, salah satu alasan saya, sesudah keluarga, yang memberi saya semangat untuk tidak remed (walaupun nilai tetep pas pas an) agar bisa pulang lebih cepat seminggu atau dua minggu, supaya bisa bertemu mereka.

Malam ini, saya menemukan tawa itu lagi. Hah, sudah lama sekali rasanya. Orang orang berubah, iya memang. Tapi pertemanan kami tidak. Senang rasanya bisa mengetahui hal itu. Bahwa saya masih bisa berbagi tawa walaupun kami tumbuh di tempat berbeda, menjadi pribadi yang berbeda pula.

I was not a famous nor a popular girl in school. Also, I didn't know many people in my school, or even in my grade. Fortunately, I have them. I didn't mind if I was called a kuper or so whatever. Yang penting, saya punya mereka, entahlah. It's nice, when you have a problem, and then you know they were there and would say 'hey, calm down! I got your back'. And I will do the same thing for them. Its not that I couldn't face my problem by myself. It's just, everything will be nothing when I shared with them. Time's proved our friendship until now.

We meet again. Once or twice, or even more in a year. Menertawakan kebodohan yang kami ceritakan, tanpa ada penyesalan berarti. Berbeda sekali ketika harus menceritakan tentang masalah organisasi di kampus. hahaha. Tidak ada obrolan tentang si itu yang gabut, si ini yang marah marah saat acara itu. We're just talk about us. Ya, dewasalah. Saya ga mungkin hidup di masa SMA atau SMP terus kan.

Tapi setelah 2 tahun kuliah, masih bisa bertemu kalian saat liburan saja sudah membuat saya sangat bersyukur. Haha hihi lagi, cengangas cengenges lagi. Membuat restoran yang kita tempati berasa kayak punya sendiri. Pertemuan langsung memang tidak akan pernah tergantikan.

Terimakasih karena telah membuat saya percaya sampai detik ini dengan sesuatu bernama 'friendship'.

Komentar

Postingan Populer