Ilmu Sepanjang Stetoskop
Sekarang gue udah jadi mahasiswa tingkat tiga. Selesai sudah praktikum anat, selesai sudah tidur dini hari dan berangkat subuh untuk urusan per-praktikum-an. Semester 5 ini materi bloknya lagi yang kecil kecil macem THT, mata dkk. Tadinya, gue pikir ini blok ga terlalu ribet, cakupannya juga kecil, tapi ternyata....
Blok THT sama mata menyadarkan gue kalo sistem yang ada di tubuh kita ini gada satupun yang sepele, blok kardio emang kece dan ribet. Tapi peran THT dan mata ini ga kalah pentingnya dari jantung. Dulu, gue ga pernah mikir gimana caranya kita bisa mendengar suara, sekarang jadi tau gimana ribetnya proses mulai dari dikumpulkannya gelombang suara di daun telinga, diubah jadi gelombang mekanik sama tulang-tulang di telinga, sampe akhirnya di terusin ke otak sama syaraf. Sampe akhirnya di otak kita bisa ngerti ini suara apa, maksud suara itu apa, mengsinkronkan dengan kemampuan berbahasa kita. Belum lagi ada organ keseimbangan di dalamnya, sekali rusak, kita bahkan mungkin gabisa lagi berdiri tegak, apalagi jalan lurus. Ribet? banget. Dan ya, kadang kita terlalu pusing mikirin apa yang kita ga punya daripada mensyukuri apa yang kita punya.
Mata, juga ga kalah ajaib. Gue masih inget, dulu pas SMA gue pernah nanya ke kaka alumni yang jurusan fisika pas lagi belajar bayangan, kenapa kok kalo bayangan jatuh di retina kebalik tapi kita ngeliatnya tegak? Dan sekarang gue tau jawabannya, bayangan ga cuma terbalik ketika jatuh di retina, tapi juga hitam putih, dan diperkecil. Lalu, otak mensingkronkan semuanya, menjadi ukuran yang sesuai, warna yang sesuai, bentuk yang sesuai dengan yang aslinya dengan cara yang amat sangat rumit. Mata sendiri punya organ refraksi yang ajaib, bisa ngatur cahaya sendiri, ngatur ketebalan lensa sendiri, sampe bisa menghasilkan bayangan yang akan selalu tepat di retina hanya dalam beberapa detik tanpa perlu kita atur secara sadar. Kalo satu aja sari bagian itu rusak, lalu apa? Sekali lagi, kadang kita terlalu memusingkan apa yang kita ga punya daripada apa yang kita punya.
Lalu, teringat surat arrahman
So which of the favors of your Lord would you deny?
dan Surat At-tin
We have certainly created man in the best of stature
Dari sini, saya jadi tertarik sama ilmu ini. Kepikiran untuk menjadi spesialis di bidang ini. Saya pernah tanya sama salah satu senior tentang nantinya mau ambil spesalis apa. Trus dia jawab, 'Ilmu kita tuh baru sepanjang stetoskop, lagi stase kardio mau ngambil Sp.JP, pas bedah mau ngambil bedah, pas kulit mau Sp.KK'.
Sekarang saya tau maksudnya apa....
Blok THT sama mata menyadarkan gue kalo sistem yang ada di tubuh kita ini gada satupun yang sepele, blok kardio emang kece dan ribet. Tapi peran THT dan mata ini ga kalah pentingnya dari jantung. Dulu, gue ga pernah mikir gimana caranya kita bisa mendengar suara, sekarang jadi tau gimana ribetnya proses mulai dari dikumpulkannya gelombang suara di daun telinga, diubah jadi gelombang mekanik sama tulang-tulang di telinga, sampe akhirnya di terusin ke otak sama syaraf. Sampe akhirnya di otak kita bisa ngerti ini suara apa, maksud suara itu apa, mengsinkronkan dengan kemampuan berbahasa kita. Belum lagi ada organ keseimbangan di dalamnya, sekali rusak, kita bahkan mungkin gabisa lagi berdiri tegak, apalagi jalan lurus. Ribet? banget. Dan ya, kadang kita terlalu pusing mikirin apa yang kita ga punya daripada mensyukuri apa yang kita punya.
Mata, juga ga kalah ajaib. Gue masih inget, dulu pas SMA gue pernah nanya ke kaka alumni yang jurusan fisika pas lagi belajar bayangan, kenapa kok kalo bayangan jatuh di retina kebalik tapi kita ngeliatnya tegak? Dan sekarang gue tau jawabannya, bayangan ga cuma terbalik ketika jatuh di retina, tapi juga hitam putih, dan diperkecil. Lalu, otak mensingkronkan semuanya, menjadi ukuran yang sesuai, warna yang sesuai, bentuk yang sesuai dengan yang aslinya dengan cara yang amat sangat rumit. Mata sendiri punya organ refraksi yang ajaib, bisa ngatur cahaya sendiri, ngatur ketebalan lensa sendiri, sampe bisa menghasilkan bayangan yang akan selalu tepat di retina hanya dalam beberapa detik tanpa perlu kita atur secara sadar. Kalo satu aja sari bagian itu rusak, lalu apa? Sekali lagi, kadang kita terlalu memusingkan apa yang kita ga punya daripada apa yang kita punya.
Lalu, teringat surat arrahman
So which of the favors of your Lord would you deny?
dan Surat At-tin
We have certainly created man in the best of stature
Dari sini, saya jadi tertarik sama ilmu ini. Kepikiran untuk menjadi spesialis di bidang ini. Saya pernah tanya sama salah satu senior tentang nantinya mau ambil spesalis apa. Trus dia jawab, 'Ilmu kita tuh baru sepanjang stetoskop, lagi stase kardio mau ngambil Sp.JP, pas bedah mau ngambil bedah, pas kulit mau Sp.KK'.
Sekarang saya tau maksudnya apa....
Komentar
Posting Komentar